Gerakan Nasional Revolusi Mental

13.00
OM SUASTY ASTU,

Kali ini saya mahasiswa Manajemen Informatika Politeknik Negeri Lampung akan memposting tentang apa itu gerakan revolusi mental ? siapa yang harus melakukannya? dan untuk apa si gerakan revolusi mental? langsung aja kita bahas ya.


Gerakan Nasional Revolusi Mental


Gerakan nasional revolusi mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang dan rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.Dalam kehidupan sehari-hari, praktek dari revolusi mental adalah menjadi manusi yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.

Itulah gagasan revolusi mental yang pertama kali di lontarkan oleh Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Soekarno melihat revolusi nasional saat itu sendang mandek, padahal tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai.

Revolusi di zaman kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik , berperang melawan penjajahan, dan untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekarang, 71 tahun Indonesia sudah merdeka, namun sesungguhnya perjuangan itu masih belum dan tidak akan pernah berakhir. Bangsa indonesia harus terus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa. Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Dalam pembangunan bangsa, saat ini cenderung menerapkan prinsip-prinsip faham liberalisme, yang jelas tidak sesuai dan kontradiktif dengan nilai, budaya dan karakter bangsa Indonesia. Indonesia harus melakukan tindakan korektif, dengan mencanangkan revolusi mental menciptakan paradigma, budaya politik dan pendekatan baru yang lebih manusiawi, sesuai dengan budaya nusantara, bersahaja dan berkesinambungan.

Penggunaan istilah “revolusi” tidak berlebihan. Karena Indonesia memerlukan suatu terobosan budaya politik untuk memberantas setuntas-tuntasnya segala praktek-praktek yang buruk yang sudah terlalu lama dibiarkan tumbuh kembang sejak zaman Orde Baru sampai sekarang. Revolusi mental berbeda dengan revolusi fisik, karena ia tidak memerlukan pertumpahan darah. Namun usaha ini tetap memerlukan dukungan moral dan spiritual, serta komitmen dalam diri seorang pemimpin dan selayaknya setiap revolusi, diperlukan pengorbanan oleh masyarakat.



Kenapa Perlu Adanya Gerakan Nasional Revolusi Mental


Hasil – Hasil survei internasional sering menunjukan bahwa dalam hal yang baik, angka untuk Indonesia cenderung rendah, tetapi dalam hal yang buruk cenderung tinggi.

Contoh, data Tranparency Internassional menunjukkan persepsi tentang tingkat korupsi di sektor publik, dari 177 negara dan dengan 177 skor, Indonesia berada 114 dengan skor 32. Ini di bawah Ethiopia yang berada pada posisi 111.

Masyarak Indonesia sendiri merasa resah dengan sikap, mental serta prilaku bangsa kita yang saling salip-menyalip di jalan raya, tidak mau antre, kurang penghargaan terhadap orang lain. Serangkaian FGD (kelompok diskusi terfokus) di Jakarta, Aceh, dan Papua yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Revolusi Mental Rumah Transisi juga menggambarkan keresahan masyarakat terhadap karakter bangsa kita yang semakin hari semakin jauh dari kata baik.

FGD ini melibatkan 300 orang budayawan, seniman, perempuan, netizen, kaum muda, pengusaha, birokrat, tokoh agama/adat, akademisi dan LSM.

Kesimpulan yang diperoleh adalah kita bangsa Indonesia memang butuh sebuah gerakan revolusioner untuk mengubah mentalitas bangsa ini karena adanya gejala :

  1. Krisis nilai dan karakter,
  2. Krisis pemerintahahn : pemerintah ada tapi tidak hadir, masyarakat menjadi obyek pembangunan,
  3. Krisis relasi sosial : gejala intoleransi.

Beberapa kutipan dari peserta FGD :

"Ada sesuatu yang salah tentang nilai. Ada nilai luhur bangsa yang terlupa..."
- Tokoh Sektor Privat, FGD Jakarta

"...Orang yang berperilaku baik, Jujur dan bersih justru tidak populer, mereka yang baik menjadi musuh bersama."
- Birokrat, FGD Aceh

"...Peradaban Indonesia sedang berhenti..."
- Seniman, FGD Jakarta

"Birokrasi sekarang: Gendut, berbelit, rapuh"
- Birokrat, FGD Jakarta

"Di Kemenpora, program kebanyakan seminar saja. Kedepan harus  lebih fokus dalam pembangunan mental demi masa depan Indonesia."
- Tokoh Muda, FGD Aceh

"Penegakkan hukum gak jelas antara yang salah dan benar tapi tergantung lobby. Kita cenderung menghormati orang dari penampilannya, bukan apa yang dilakukan."
- Tokoh Sektor Privat, FGD Jakarta.

"Saya pikir dalam waktu 5 tahun terakhir ini kondisi semakin buruk karena pemerintah semakin tidak mendengarkan (rakyat), ada, tapi tidak hadir."
- Netizen, FGD Jakarta

"Respons Pemerintah lama, masyarakat menyelesaikan masalahnya dengan caranya sendiri"
- Tokoh LSM, FGD Jakarta

"Masyarakat mengalami kehilangan kepercayaan terhadap Pemerintah"
- Tokoh LSM, FGD Jakarta

"Yang perlu diubah adalah mentalitas proyek"
- Tokoh Agama, FGD Jakarta

"Saat ini kita berada dalam situasi bahwa toleransi mengalami kemunduran dibandingkan 15 tahun yang lalu"
- Tokoh Agama, FGD Jakarta.




8 Prinsip Dasar Gerakan Nasional Revolusi Mental


  1. Revolusi Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia yang lebih baik.
  2. Harus didukung oleh tekad politik (political will) Pemerintah
  3. Harus bersifat lintas sektoral.
  4. Kolaborasi masyarakat, sektor privat, akademisi dan pemerintah.
  5. Dilakukan dengan program “gempuran nilai” (value attack) untuk senantiasa mengingatkan masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik.
  6. Desain program harus mudah dilaksanakan (user friendly), menyenangkan (popular) bagi seluruh segmen masyarakat.
  7. Nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas publik (sosial) bukan moralitas privat (individual).
  8. Dapat diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.




Nilai- Nilai Srategis Gerakan Nasional Revolusi Mental


Nilai
Sub nilai
&
Contoh prilaku
Integritas
Kewargaan
Bersih, Antri, Hak disable, Hak pejalan kaki, Aman berkendaraan
Dapat Dipercaya
Anti memberi dan menerima suap
Etos Kerja 
Profesional
Cepat tanggap, tepat waktu, tidak menunda pekerjaan
Mandiri
Cinta produk Indonesia
Kreatif
Melakukan inovasi, Anti mencontek, life-long learning
Gotong royong 
Saling Menghargai   
Sopan santun, Menerima perbedaan, Anti kekerasan, Anti Diskriminasi, kasih sayang.
Gotong Royong        
Tolong menolong, kerja sama, kerelawanan


Nilai-nilai ini harus mulai diangkat lagi dalam kehidupan sehari-hari mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lalu masuk ke dalam lingkungan masyarakat terutama untuk para penerus bangsa yang sudah mulai kehilangan rasa nasionalismenya karena mudah untuk dipengaruhi oleh oleh hal-hal buruk yang tidak sesuai dengan karakter bangsa indonesia.




Siapa Penggerak dari Gerakan Nasional Revolusi Mental


Revolusi mental bermula dari ajakan Presiden Jokowi sebagai pemimpin bangsa Indonesia untuk mengangkat kembali karakter bangsa yang telah mengalami kemerosotan dengan secepat-cepatnya dan bersama-sama (revolusioner). 

Karena itu revolusi mental mula-mula digerakan oleh presiden dan didukung oleh suatu konsorium yang terdiri dari para tokoh nasional (birokrasi pemerintah, dunia usaha, tokoh agama, akademisi, seniman, budayawan, dan masih banyak lainnya).

Gerakan ini diharapkan terus menyebar menjadi gerakan-gerakan masyarakat di tingkal lokal dan komunitas di seluruh Indonesia. Penggerak revolusi mental adalah kita , seluruh bangsa indonesia.


KESIMPULAN


Gerakan nasional revolusi mental ada lah sebuah gerakan untuk menggembleng manusia indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang dan rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.Dalam kehidupan sehari-hari, praktek dari revolusi mental adalah menjadi manusi yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.

Gerakan ini muncul karena adanya rasa kepedulian terhadap merosotnya mental bangsa Indonesia.
revolusi mental mula-mula digerakan oleh presiden dan didukung oleh suatu konsorium yang terdiri dari para tokoh nasional (birokrasi pemerintah, dunia usaha, tokoh agama, akademisi, seniman, budayawan, dan masih banyak lainnya).




Referensi :



http://presidenri.go.id/ulasan/revolusi-mental.html
http://revolusimental.go.id/tentang-gerakan/mengapa-perlu-revolusi-mental.html
http://revolusimental.go.id/tentang-gerakan/8-prinsip-revolusi-mental.html
http://revolusimental.go.id/tentang-gerakan/nilai-nilai-strategis-revolusi-mental.html
http://revolusimental.go.id/tentang-gerakan/siapa-penggerak-revolusi-mental.html


Sekian postingan saya kali ini terima kasih karena sudah berkunjung dan saya minta maaf jika ada kesalahan dalam postingan ini . Salam BLOGGER!!!

OM SANTI, SANTI, SANTI OM.
Previous
Next Post »
0 Komentar

Saran artikel untuk Anda !

ASUS ZenBook UX333, UX433 & UX533 | The World's Smallest 13, 14, 15 Inch Laptop

Om Suastyastu, Sekarang ASUS sudah tidak asing lagi di telinga setiap orang. ASUS merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang...